Thursday, September 6, 2012

Mengapa Surat Al-Taubah Tidak Diawali Dengan Basmalah ?”

Mengapa Surat Al-Taubah Tidak Diawali Dengan Basmalah ?”



Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta
alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah
kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,
keluarga dan para sahabatnya.
Sebagaimana yang sudah sama-sama kita ketahui,
bahwa surah Al-Taubah atau al-Bara-ah,
penulisannya dalam mushaf tidak diawali dengan
Basmalah. Sebabnya adalah para sahabat
Radhiyallahu ‘Anhum tidak menuliskannya di
awalnya dalam mushaf. Mereka mengikuti Amirul
Mukminin Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu.
Al-Tirmidzi mengeluarkan satu riwayat dalam
sunannya dengan sanad yang sampai kepada Ibnu
Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, yang
mempertanyakan kepada Utsman bin Affan
tentang latar belakang
keputusannyamenggandengkan Al-Anfal (padahal
ia termasuk jenis al-Matsani, -ayatnya kurang dari
seratus-) dan mempelakukan Bara’ah (padahal ia
bagian dari Mi-uun, -jumlah ayatnya seratus lebih-)
tanpa memberikan pembatas
“Bismillahirrahmanirrahim” pada keduanya, dan
meletakkannya pada Sab’un Thiwal (tujuh surat
yang paling panjang). “Apa yang sebab kalian
melakukan itu?” tanyanya.

Lalu Utsman menjawab, “Adalah Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada suatu masa turun
kepada beliau beberapa surat yang ayatnya
banyak, maka apabila turun sesuatu kepada beliau
maka beliau memanggil sebagian orang yang
bertugas menuliskan wahyu, lalu beliau bersabda:
“Letakkan ayat-ayat itu dalam surat yang
disebutkan di dalamnya begini dan begitu.” Apabila
turun satu ayat kepada beliau maka bersabda,
“Letakkan ayat ini di dalam surat yang di dalamnya
disebutkan begini dan begitu.” Dan adalah Al-Anfal
termasuk bagian surat yang pertama-tama
diturunkan di Madinah. Sedangkan Bara’ah
termasuk Al-Qur’an yang terakhir turun (di sana).

Isinya (Bara’ah) mirip dengan isi Al-Anfal, maka aku
mengira bahwa Bara’ah bagian dari Anfal.
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
wafat dan belum sempat menjelaskan hal itu
kepada kami. Oleh karena itu aku
menggandengkan antara keduanya dan tidak
menuliskan di antara keduanya
Bismillahirrahmanirrahim. Lalu aku meletakkannya
dalam bagian Sab’ Thiwal.” (Dinukil dari Fatawa
Lajnah Daimah: 4/225)

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata: ” . . .
Dan pendapat yang shahih, tidak ada Basmalah di
antara ia (Al-Taubah) dan Al-Anfal. Karena
Basmalah adalah satu ayat dalam kitabullah ‘Azza
wa Jalla. Maka apabila Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam tidak mengatakan: “Letakkan basmalah
antara dua surat,” Maka mereka tidak akan
meletakkan Basmalah di antara keduanya. Maka
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam itu yang
menetapkan dan bersabda, “Letakkan Basmalah,”
dan beliau tidak menetapkan Basmalah di antara al-
Anfal dan Bara-ah, sehingga mereka tidak
menuliskannya. Tetapi ini masih menyisakan
pertanyaan, “Jika beliau tidak menetapkan, lalu
kenapa ia dipisah dari surat Al-Anfal? Kenapa tidak
dijadikan satu surat saja?.” Kami jawab, “Ya.

Mereka tidak menjadikan keduanya sebagai satu
surat. Karena mereka ragu, apakah Bara’ah itu satu
surat dengan Al-Anfal atau dua surat yang saling
menjelaskan?” Kemudian mereka berkata: “Kami
jadikan pemisah antara dua surat, dan tidak kami
adakan Basmalah. Inilah pendapat yang shahih
tentang tidak adanya penyebutan Basmalah di
antara surat Bara’ah dan Al-Anfal.” (Dikutip dari Liqa’ al-Bab al-Maftuh, no. 18)
Sehingga dari sini hadir hukum membaca
Basmalah di awal surat Al-Taubah.

Pendapat paling
kuat yang hampir tidak ada perbedaan di antara
ulama adalah dimakruhkan. Sehingga tidak
dianjurkan memulai membaca surat Al-Taubah
dengan membaca Basmalah, yakni
Bismillahirrahmanirrahim.
Shalih dalam Masail-nya menuturkan dari
bapaknya, Ahmad rahimahullah: “Aku bertanya
kepadanya tentang surat Al-Anfal dan surat al-
Taubah, apakah boleh bagi seseorang memisahkan
keduanya dengan Bismillahirrahmanirrahim.
Bapakku menjawab, “Urusan Al-Qur’an itu
dikembalikan kepada ijma’ para sahabat Rasulillah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, tidak boleh ditambahi
dan tidak boleh dikurangi.” Wallahu Ta’ala A’lam. [voa-islam.com]

Rujukan:

Islamic Knowledge’s

http://peribadirasulullah.wordpress.com/2012/09/05/mengapa-surat-al-taubah-tidak-diawali-dengan-basmalah/

No comments:

Post a Comment